Kamis, 13 Agustus 2009

NAOMI (1)



Nama saya Alpha S (S adalah sebuah marga dari tanah batak dan bukan stone) dan
sekarang gue udah berumur 25 tahun. Di rumah gue tinggal bersama nyokap, bokap dan 2
adik gue serta seorang 'tante' bernama VIETA OLGA SARI br H atau biasa gue panggil
TANTE OLGA, tante gue ini 'naomi' banget kalau gue gambarin kayak penyanyi Bu Andi
Meriam Matalata yang penyanyi 'naomi' itu. Tante olga adalah tipe perempuan idaman-ku
dan aku begitu dekat dengannya

Saat Tante OLGA menderita sakit benjolan di leher dan selama hampir sebulan benjolan
itu belum sembuh walaupun udah ke dokter, akhirnya keluarga memutuskan untuk memeriksa
sakit tante gue ke dokter yang lebih ahli.
Pas dihari terakhir pemeriksaan dan mendengar hasil dari pemeriksaan tersebut gue,
keluarga serta seluruh family pergi ke rumah sakit.
"Maa tante sakit apaan" tanya gue sama nyokap
"Belum jelas, itu disitu lagi diperiksa" kata nyokap menunjuk kamar periksa dokter
Setelah beberapa lama akhirnya dokter yang memeriksa ke luar dan bertanya "Siapa orang
tua dari ibu olga, apa saya bisa bicara sbentar"
lalu nyokap gue maju "saya kakaknya sebagai wali-nya,ada apa dok, orang tua kami di
kampung"
"bisa bicara dengan ibu secara khusus" kata dokter itu.
"Tentu" lalu dokter and nyokap masuk ke ruangan and setelah beberapa saat nyokap
keluar dengan wajah muram, terus aja gue datang nguber nyokap
"ada apa maa ?, memangnya dokter bilang apa ?" tanya gue
"Tante... Olga divonis kanker" nyokap bilang.
"KANKER Maa"
"Iya, bahkan kata dokter udah sampe stadium 4 dan menyuruh kita untuk membawa tante
pulang saja karena harapan untuk hidup sangat kecil" kata nyokap sambil meneteskan air
mata.
(terbayang tante gue yang 'naomi' gitu harus mati meninggalkan gue) gue lalu berkata
dalam hati
" TUHAN kenapa orang baik seperti tanteku kau panggil begitu cepat, mengapa tidak
orang-orang bejat, orang-orang yang bergelimangan dosa tidak kau panggil".

Malamya seluruh family berkumpul di rumah untuk merundingkan cara apa yang terbaik
yang bisa kita lakukan, dan yang lucunya lagi opung (kakek) gue yang baru saja datang
dari sumatra sana bawa 'ulos saput' segala, yang katanya untuk anaknya karena mereka
dengar apabila orang yang udah menderita kanker dengan stadium 4 pasti engga lama lagi
akan mati.

Di ruang tamu terjadi diskusi yang serius banget tapi pesertanya semua berlinangan air
mata,
"Udah kita bawa pulang aja si olga dan kita buat gembira, karena apabila pengobatannya
terus dilanjutkan tentu akan membuat STRESS karena si olga akan tau apa penyakit yang
dideritanya dan tambah sakit akibat harus disuntik setiap hari" kata 'tulang' (paman)
gue (BENER JUGA). Namun kesimpulan dari diskusi itu adalah "Kita harus tetap berusaha
untuk menyembuhkannya walaupun sampe berobat ke luar negeri dengan biaya semahal
apapun (waktu itu dollar lagi gila-gilaan, karena situasi gonjang-ganjing lagi melanda
negeri ini). Ini adalah cobaan dari Yang Maha Kuasa dan TUHAN tidak mungkin memberikan
cobaan pada 'mahluknya' diluar kemampuan.

Dengan pertimbangan biaya, karena kami yakin proses penyembuhan ini pastilah memakan
waktu lama bahkan sampai berbulan-bulan dan dengan harga obat kanker yang semakin
mahal akhirnya kami memilih Rumah Sakit di dalam negeri walaupun banyak informasi yang
menyebutkan bahwa beberapa Rumah Sakit di luar negeri telah mampu mengobati kanker
("iya siapa lagi yang percaya dokter kita kalau bukan kita sendiri, dan dokter serta
obat adalah sarana penyembuhan, sedangkan penyembuhan yang sebenarnya adalah Diri sih
pasien sendiri serta bantuan TUHAN tentunya"). Akhirnya tante gue dikirim ke rumah
sakit "....." (diedit gue sendiri karena menyangkut nama instansi dalam negeri yang
tak ada hubungannya dengan CCS) dan gue menawarkan diri untuk mendampingi tante olga
selama dalam perawatan di singapore karena gue dalam liburan kuliah. Selama di
singapore gue cuma berada di Rumah Sakit menjaga tante olga gue karena memang itu
tujuan gue ke 'negeri singa' ini, bukan untuk liburan, bukan untuk cari cewe and bukan
untuk senang-senang.

Di rumah sakit gue yang ngurus semua keperluan tante gue mulai dari beli obat, periksa
darah sampe kompress kepala kalo panas tante gue udah tinggi banget, DLL. Waktu pagi
hari (entah tanggal berapa) aku sudah siap dengan peralatan mandi di tanggan dan
mengendong Tante-ku menuju kamar mandi setelah seluruh peralatan mandi kutaruh pada
tempat yang dapat dengan mudah diraih dan mendudukkan tante-ku di kursi (karena
tante-ku tidak kuat untuk mandi berdiri) karena tidak mau mandi hanya dengan di 'wash
lap'. sambil menjaga diluar pintu aku membaca koran singapore berbahasa melayu untuk
mengetahui situasi dalam negeri 'tercinta' Indonesia.
"Bukk" bunyi sesuatu jatuh, langsung aku lari ke kamar mandi.
"Tante tidak apa-apa" sambil mendudukkan kembali ke kursi
"ngga, ngga apa-apa, hanya engga kuat sedikit"
Naluri kelaki-lakianku ke luar karena melihat tubuh tubuh yang begitu indah sempurna
dengan 'asesoris kewanitaan ' yang ada.
"Lho bengong Alpha, bantuin tante ya" kata tante-ku
"I.. Ya tante"
Dengan sabun ditangan kusabuni seluruh tubuh tante-ku mulai dari lehernya yang jenjang
bagai leher anggsa, punggung-nya yang putih mulus tak bernoda, kedua payudara-nya yang
indah berukuran 34, sampai perut dan pinggang-nya yang ramping, tidak ketinggalan
kaki-nya yang memiliki betis indah, tentu sebelum itu gundukan daging kecil berbelah
dengan bulu-bulu khas kewanitaan yang rindang dan rapih. Selesai kusabuni lalu kubilas
rambutnya yang hitam kuat berkilau sebatas bahu dengan shampoo wanita dalam hati aku
berkata "Sempurnanya mahluk ciptaan TUHAN yang sekarang telanjang di depanku ini" .
Selesai mandi lalu kekeringkan tubuh tersebut dan kupakaikan CELana DALam berwarna
putih berenda serta Bra berwana putih warna kesukaan tante-ku ini.
"Alpha, kamu belum pernah melihat perempuan telanjang ya?" tanya tante-ku
"Udah sih" jawabku singkat
"Dimana ?" tanya taante-ku lagi
"Pernah Aja...., Tapi belum pernah ngeliat perempuan sesempurna tante telanjang!"
jawabku memuji.

Setelah menidurkan kembali untuk menunggu sarapan aku permisi mandi, di kamar mandi
kupuaskan diri ini untuk ber-onani ria. Sejak kejadian itu kami berdua semakin
bertambah akrab dan sama-sama bisa bebas 'curhat' sampai ke masalah sex.


B E R S A M B U N G

Tidak ada komentar:

Posting Komentar